Perekonomian Jawa Tengah merupakan salah satu yang paling berkembang di Indonesia. Provinsi ini memiliki posisi strategis karena letaknya yang berada di tengah Pulau Jawa, sehingga memiliki aksesibilitas yang berpotensi ke berbagai wilayah di Indonesia. Hingga saat ini, sektor penyumbang pertumbuhan ekonomi tertinggi di Jawa Tengah adalah industri manufaktur. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) pada triwulan I tahun 2024 menunjukkan bahwa sektor manufaktur memberikan kontribusi sebesar 34,99% terhadap perekonomian Jawa Tengah. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa industri manufaktur menjadi sektor tulang punggung dalam menunjang pertumbuhan ekonomi di Jawa Tengah.

Manufaktur juga memiliki peran penting dalam membangun dan menjaga pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan melalui kontribusinya di bidang perekonomian, seperti penciptaan lapangan pekerjaan, peningkatan pendapatan dan ekspor, serta pengembangan infrastruktur dan inovasi. Jawa Tengah sendiri memiliki industri manufaktur yang kuat, terutama di sektor tekstil, garmen, sepatu, serta makanan dan minuman. Sektor-sektor tersebut memberikan kontribusi besar terhadap perekonomian Jawa Tengah. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Jawa Tengah pada tahun 2022, industri pengolahan makanan dan minuman memberikan kontribusi terbesar dengan Nilai Tambah Bruto (NTB) yang diberikan sebesar 231,33 Triliun rupiah (43,68 persen terhadap NTB industri manufaktur).

Sebagai tulang punggung, tentunya industri manufaktur memberikan peran strategis sebagai kontribusinya terhadap perekonomian di Provinsi Jawa Tengah. Yuk, simak apa saja kontribusi manufaktur terhadap perekonomian Jawa Tengah!