Corona Belum Reda, Ini Ramalan Industri Manufaktur RI di 2021

Source: https://www.freepik.com/free-photo/life-insurance-policy-terms-use-concept_18092280.htm#fromView=search&page=1&position=4&uuid=26aa43d7-8b1a-43ec-9009-6896d6451448&new_detail=true&query=jasa+asuransi

Indonesia telah lama dikenal sebagai salah satu negara dengan sektor manufaktur yang kuat. Hal itu dibuktikan dengan nama Indonesia yang masuk ke dalam daftar 10 besar negara penyumbang produk manufaktur dunia, dengan kontribusi sebesar 1,4% terhadap produk manufaktur global. Suatu prestasi yang membanggakan, bukan? Namun, langkah Indonesia tidak berhenti di sana. Pada 17 Desember 2024, pemerintah meluncurkan Peta Jalan Pengembangan Jasa Industri 2025-2045, sebuah rencana besar yang bertujuan menjadikan sektor jasa industri sebagai penggerak utama perekonomian nasional, bukan sekadar sektor pendukung saja. 

Lebih lanjut, peta jalan dirancang sebagai langkah strategis untuk mencapai target pertumbuhan ekonomi nasional sebesar 8% di era kepemimpinan Presiden Prabowo, dengan manufaktur menyumbang 21,9%. Transformasi ini tentunya akan menciptakan peluang besar untuk menjadikan Indonesia lebih bersaing di pasar global.

 

Mengapa Jasa Industri Menjadi Kunci Transformasi Ekonomi?

Jasa industri memiliki peran strategis dalam meningkatkan daya saing ekonomi nasional. Berikut beberapa alasannya:

  • Peran Jasa Industri sebagai Enabler

Jasa industri berfungsi sebagai enabler atau pendukung utama yang memungkinkan sektor industri berjalan lebih optimal. Dalam praktiknya, jasa industri mencakup beberapa tahap strategis, seperti; praproduksi (riset dan rekayasa desain), produksi (pengujian hingga sertifikasi), dan pasca produksi (logistik, perawatan, dan layanan bisnis).

  • Peran Penting Jasa Industri untuk Manufaktur

Berdasarkan data Kemenperin hingga akhir 2024, sektor jasa industri non-C berkontribusi sebesar 3,06% terhadap PDB nasional. Meskipun masih kecil, peran jasa industri tetap sangat penting dalam meningkatkan efisiensi dan daya saing sektor manufaktur. Sebab, tanpa jasa industri, proses produksi akan terhambat dan kualitas produk menurun.

  • Berperan Membuka Lapangan Kerja yang Luas

Pengembangan jasa industri bisa menciptakan peluang kerja baru untuk masyarakat. Data BPS menunjukkan sektor industri sendiri telah mempekerjakan 19,34 juta orang pada tahun 2023, dan angka ini diperkirakan akan meningkat seiring dengan pengembangan sektor jasa industri.

 

Empat Tahapan Strategis Peta Jalan Jasa Industri 2025–2045

Peta Jalan Pengembangan Jasa Industri 2025–2045 dirancang dengan empat tahapan strategis, di antaranya:

  1. Tahap I (2025–2029)
    Pembangunan ekosistem jasa industri sehat melalui harmonisasi regulasi dan peningkatan SDM bersertifikasi. Hal ini dilakukan untuk memastikan aturan yang ditetapkan telah sesuai dan peningkatan kualitas tenaga kerja sesuai standar industri.
  2. Tahap II (2030–2034)
    Peningkatan daya saing sektor jasa industri untuk mendukung industri manufaktur. Langkah ini bertujuan agar sektor jasa industri dapat lebih optimal dalam menunjang pertumbuhan dan efisiensi industri manufaktur.
  3. Tahap III (2035–2039)
    Mendorong jasa industri memasuki rantai pasok global dengan teknologi mumpuni dan SDM unggul. Upaya ini dilakukan agar jasa industri mampu memenuhi kebutuhan pasar internasional dengan kapasitas yang lebih kompetitif.
  4. Tahap IV (2040–2045)
    Menjadikan jasa industri sebagai regional champion yang berbasis inovasi, teknologi, dan resiliensi global. Hal ini akan memastikan industri jasa nasional mampu bersaing di tingkat regional dengan menawarkan solusi inovatif yang adaptif terhadap dinamika pasar global.

 

Tantangan yang Harus Diatasi

Meskipun roadmap ini menjanjikan peluang besar, ada beberapa tantangan yang harus diatasi:

  • Kolaborasi
    Kepala Badan Standardisasi dan Kebijakan Jasa Industri, Andi Rizaldi, menekankan pentingnya kolaborasi antara pemerintah, pelaku industri, dan akademisi untuk memastikan keberhasilan peta jalan ini.
  • Integrasi Teknologi
    Penggunaan teknologi digital dan inovasi penting dilakukan dalam operasional sektor jasa agar dapat meningkatkan efisiensi.
  • Perlunya Regulasi yang Kuat
    Dengan regulasi yang baik, sektor jasa industri dapat berkembang dengan stabil dan aman, tanpa risiko yang dapat merugikan pihak-pihak terkait.

 

Menyongsong Indonesia Emas 2045

Dengan capaian yang sudah terlihat pada 2024, harapan ke depan semakin optimis. Kontribusi jasa industri non-C yang mencapai 3,06% terhadap PDB dan proyeksi sebesar 6,04% pada 2045,  menunjukkan sektor ini akan terus mendukung pertumbuhan ekonomi Indonesia. Selain itu, data menunjukkan adanya peningkatan tenaga kerja bersertifikasi sebesar 12%. Lonjakan investasi dari Rp186,79 triliun pada 2014 menjadi Rp565,25 triliun pada tahun 2023 juga menjadi bukti bahwa sektor industri terus menarik minat besar bagi para investor.

Demi mencapai Indonesia Emas 2024 dengan sektor jasa industri sebagai penggerak utama, kolaborasi antara pemerintah, industri, dan masyarakat sangatlah penting. Bersama-sama, kita dapat menghadapi tantangan dan memanfaatkan peluang untuk transformasi ini. Mari bersama wujudkan masa depan ekonomi Indonesia yang lebih cerah!

Bergabunglah dengan kami dalam Manufacturing Surabaya 2025: Biggest Manufacturing Expo in Eastern Indonesia. Kunjungi website kami di https://www.manufacturingsurabaya.com/ untuk informasi terkini seputar industri manufaktur. Ikuti akun media sosial Instagram kami @manufacturing.surabaya untuk mengetahui informasi seputar pameran dan ikuti akun media sosial TikTok kami @manufacturing.indonesia untuk mengetahui informasi unik terkait industri manufaktur.