Metadesc: Sektor manufaktur memiliki potensi untuk tumbuh dan berkembang di Jawa Timur, simak 4 Sektor Industri Pengolahan pentingnya di sini!
Sektor industri pengolahan di Jawa Timur memiliki peran yang penting dalam kontribusinya terhadap pertumbuhan ekonomi. Dalam lima tahun terakhir, sektor manufaktur terutama segmen besar dan menengah cukup tinggi kontribusinya terhadap ekonomi Jawa Timur. Manufaktur menjadi penyumbang terbesar yang disusul sektor perdagangan besar dan eceran, dan reparasi mobil dan kendaraan bermotor. Pada tahun 2018, Badan Pusat Statistik (BPS) Jawa Timur mencatat bahwa industri manufaktur telah memberikan kontribusi sebesar 29,75 persen dan terus meningkat setiap tahunnya sehingga mencapai 30,60 persen pada tahun 2022.
Berikut ini 4 sektor industri yang berperan besar terhadap ekonomi Jawa Timur.
Industri makanan dan minuman (mamin) menjadi sektor industri paling kuat pengaruhnya di Jawa Timur. Porsi industri mamin terhadap industri pengolahan sebesar 38,87 persen.
Berdasarkan data BPS, pada 2020 terdapat 191 ribu perusahaan yang bergerak di bidang industri kecil mamin. Nilai transaksi yang dihasilkan dari industri di Jatim mencapai Rp 115,73 triliun. Sedangkan berdasarkan data Gabungan Pengusaha Makanan dan Minuman (Gapmmi) Jatim saat ini memiliki sekitar 4.000-an anggota. Sebanyak 75 persen diantaranya merupakan industri skala mikro dan kecil, sebanyak 10 persen merupakan industri skala menengah dan sisanya merupakan industri besar. Sektor mamin terus tumbuh karena ditopang faktor konsumsi dalam negeri dan juga permintaan dari pasar ekspor.
Meskipun industri ini terus menghadapi tantangan yang cukup berat karena regulasi makin ketat dan perilaku konsumen yang mulai berubah. Namun, industri pengolahan tembakau masih menjadi penopang utama ekonomi Jawa Timur. Pada tahun 2021 output industri hasil tembakau (IHT) menempati urutan kedua terbesar dari total output industri manufaktur di Jatim. Kontribusinya sebesar 23,65 persen terhadap PDRB industri pengolahan Jatim. IHT Jatim juga menghasilkan cukai tembakau sebesar Rp115,10 triliun atau 61 persen dari total penerimaan cukai hasil tembakau secara nasional sebesar Rp188,80 triliun.
Dengan demikian, Jatim menjadi penyumbang cukai hasil tembakau terbesar nasional. Jawa Timur juga merupakan sentra ekosistem tembakau terbesar nasional yang berkembang dari hulu hingga hilir. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik mencatat, Jatim memiliki area perkebunan tembakau seluas 101.800 hektar (ha) pada 2021. Perkebunan tersebut menjadi yang terluas di Tanah Air.
Jawa Timur sejak lama menjadi salah satu basis industri kimia nasional. Industri kimia memiliki karakteristik padat modal dan padat teknologi. Berdasarkan data BPS tahun 2020, di Jawa Timur memiliki 348 industri kimia menengah besar dengan tenaga kerja yang diserap lebih dari 38 ribu.
Sedangkan pada sektor farmasi, menurut data Gabungan Pengusaha Farmasi (GP Farmasi), Jatim memiliki industri farmasi yang berjumlah sebanyak 30 – 35 perusahaan dengan kontribusi total 30 persen terhadap industri farmasi nasional.
Menurut data Pemerintah Jawa Timur, Sektor Industri Kimia dan Farmasi mencatat realisasi investasi Penanaman Modal Asing (PMA) tertinggi di Jatim selama Triwulan I-2020 dengan Rp1,81 triliun.
Berbagai kontribusi sub kategori manufaktur terbukti telah memberikan dampak yang luas dalam meningkatkan perekonomian secara inklusif.
Pameran “Manufacturing Surabaya 2023” hadir bagi Jawa Timur untuk menjadikan industri manufaktur yang lebih kreatif, inovatif, dan berdampak positif terhadap perekonomian dalam skala lokal maupun global.
Yuk jadi bagian dari “Manufacturing Surabaya 2023: Your Industrial Solution Event For Manufacturing Industry” dengan mendaftarkan diri Anda di link berikut ini https://manufacturingsurabaya.id/prereg/ .
Copyright © 2021 Pamerindo Indonesia PT | Privacy Policy