Surabaya (ANTARA) – Penyedia solusi infrastruktur Teknologi Informasi (TI) PT Mega Buana Teknologi (MBT) menggelar acara diskusi bertajuk “Improving Health Care Operational Efficiency Through Digital Transformation” untuk mendukung transformasi digital pelayanan kesehatan di Jawa Timur.
CEO PT MBT Yuwono Pranata mengatakan, hal tersebut menjadi bagian dari komitmen MBT untuk turut berkontribusi mendorong peningkatan tata kelola layanan kesehatan di seluruh Indonesia melalui pemanfaatan teknologi digital untuk meningkatkan kualitas pelayanan kepada pasien.
“Dengan dukungan keahlian MBT dan solusi digital dari NetApp, kami hadir untuk membantu rumah sakit memberi pengalaman yang lebih baik dan kemudahan bagi pasien dalam mendapatkan layanan kesehatan,” ucapnya.
Meskipun begitu, lanjutnya, pihaknya terbuka untuk pasar semua segmen industri seperti retail, pemerintahan, perbankan, manufaktur dan yang lain akan didukung juga terkait pemindahan basis data ke cloud.
“Semua tergantung dari partner atau mitra bisnis ke depannya yang memakai jasa kami,” katanya.
Sementara itu, Koordinator Analisis dan Monitoring Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr.Iskak Tulungagung, Heru Eko Susanto mengatakan peranan digitalisasi terkait data di tempatnya memegang peranan yang cukup sentral dengan menjadi penghubung antar unit pelayanan.
“Sekarang data tidak jadi kebutuhan saja tetapi memang kebutuhan, karena data itu mendeliver bisnis inovation. Jadi semua rumah sakit atau instansi maupun organisasi itu sekarang tergantung pada data untuk mereka bertahan dari era distrub yang sekarang ini,” ujarnya.
Apapun itu, lanjutnya, yang menghasilkan data harus dikumpulkan dan dirawat untuk keberlanjutan bisnis di masing-masing perusahaan terutama rumah sakit yang setiap hari bersinggungan dengan data pasien.
“Kembali lagi ke aspek pelayanan, tentunya pasien saat ini mempunyai ekspektasi lebih terhadap pelayanan rumah sakit yang sudah melakukan transformasi digital,” katanya.
Sekarang, menurut dia, kalau pasien mengantri sebentar saja atau tidak ada yang sesuai akan ramai di media sosial karena saat ini pasien cenderung aktif.
“Kalau dulu pasien itu pasif, saat ini banyak yang aktif, mulai banyak bertanya, mencari informasi, menggali berita atau informasi di internet,” ujarnya.
Perlu diketahui, RSUD dr. Iskak Tulungagung, pada penghujung tahun 2022 lalu kembali menerima penghargaan Top Digital Award untuk kategori Top Digital Implementation.
Penghargaan tersebut juga menandakan bahwa sudah menerapkan layanan TIK sesuai dengan standar yang ditetapkan oleh Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan.
“Kami sangat senang menjadi bagian dari acara ini, untuk bersama-sama dengan para penyedia solusi teknologi informasi atau digital untuk mendiskusikan berbagai inovasi dan tren dalam layanan kesehatan,” kata Heru.
Sementara, Country Manager NetApp Indonesia Adir Ginting menambahkan, seiring dengan percepatan perjalanan transformasi digital penyedia layanan kesehatan di Indonesia, volume data yang dihasilkan akan terus meningkat secara eksponensial.
“Oleh karena itu, penting bagi penyedia layanan kesehatan untuk memanfaatkan data secara lebih efisien, aman, dan realtime sehingga dapat mengembangkan dan menerapkan solusi yang berorientasi pada pasien yang inovatif dan meningkatkan kualitas keseluruhan pengalaman pasien,” ujarnya.
Menurut dia, melalui kemitraan dari pihaknya dengan Mega Buana Teknologi, turut bangga dapat berperan membantu penyedia layanan kesehatan besar dan rumah sakit.
“Seperti RSUD dr.Iskak Tulungagung dalam memodernisasi, memperluas sistem manajemen data mereka, dan pada akhirnya, melepaskan kekuatan data kesehatan,” ucapnya.